TUHAN ITU ESA ATAU JAMAK


Arti TUHAN yang Esa dalam Alkitab

Yesus Kristus menyatakan TUHAN itu Esa :

Markus 12:29
LAI TB, Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
KJV, And Jesus answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; The Lord our God is one Lord;

Yesus Kristus merujuk pada Firman yang terulis di :

Ulangan 6:4
LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:

Kata-kata ini diucapkan oleh Musa kepada bangsa Israel, ketika Musa akan meninggalkan Israel. Ucapan ini sebenarnya mewujudkan suatu pengakuan iman yang ditekankan kepada Israel pada waktu itu, agar supaya Israel jangan melupakannya. Pengakuan iman ini bukanlah rumusan Musa sebagai hasil pemikiran akalnya, yang diperolehnya dengan memandang kepada gejala-gejala alam semesta, atau disimpulkan dari hukum akal, melainkan didasarkan atas pengalaman-pengalaman Musa dan pengalaman-pengalaman umat Israel sendiri, sejak Tuhan Allah memperkenalkan diri Nya kepada Israel dengan melepaskan Israel dari tanah perhambaan di Mesir. Di sepanjang sejarah dari Mesir hingga di dataran Moab itu, yang kira-kira 40 tahun lamanya, Tuhan Allah telah memperkenalkan diri-Nya kepada Israel dan telah membuktikan kepada mereka dengan firman dan karya-Nya siapa Tuhan Allah itu.

Pertama-tama di sini diakui, bahwa Allah Israel adalah TUHAN atau Y-H-V-H, bahwa dengan nama ini Tuhan Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai sekutu Israel. Sebagai sekutu Israel Tuhan Allah adalah Allah yang setia, yang memenuhi segala janji-Nya. Dengan mengingatkan kepada nama itu Musa bermaksud menekankan, bahwa TUHAN adalah setia, yang benar-benar telah memegang teguh kepada apa yang telah difirmankan dan diperbuat. Bahwa TUHAN adalah Allah yang setia, bukanlah suatu teori bagi Musa dan bagi bangsa Israel di dalam firman dan karya Tuhan Allah di sepanjang sejarah Israel hingga kini dan akan diteruskan di dalam kelanjutan sejarah itu. Nama TUHAN atau Y-H-V-H adalah sama dengan nama yang disebutkan di Yesaya 44:6 dan Wahyu 1:8, yaitu bahwa Tuhan Allah adalah yang terdahulu dan yang terkemudian.

Yesaya 44:6
LAI TB, Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: 'Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
KJV, Thus saith the LORD the King of Israel, and his redeemer the LORD of hosts; I am the first, and I am the last; and beside me there is no God.

Wahyu 1:8
LAI TB, Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.
KJV, I am Alpha and Omega, the beginning and the ending, saith the Lord, which is, and which was, and which is to come, the Almighty.

TUHAN atau Y-H-V-H selanjutnya disebut "esa". Ungkapan yang diterjemahkan dengan "TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa" dalam bahasa aslinya berbunyi, "YHVH 'elohêynu YHVH 'ekhâd", yang dapat diterjemahkan seperti yang terjadi di dalam terjemahan baru, tetapi juga dapat diterjemahkan dengan "TUHAN adalah Allah kita, TUHAN 'saja'",
artinya, bahwa tiada Allah lain, yang menjadi Allah, kecuali Y-H-V-H.

Bagaimanapun kata 'ekhâd diterjemahkan (dengan "esa" atau "saja") di dalam hubungan pernyataan ini teranglah bahwa kata 'ekhâd itu menunjukkan kepada YHVH yang khas terhadap allah-allah yang lain, dan bertentangan dengan allah-allah yang lain, yang dimiliki oleh bangsa-bangsa di sekitar Israel. Pertama-tama ungkapan itu menunjukkan, bahwa bagi Israel, berdasarkan firman dan karya Allah, tidak ada Allah yang lain, kecuali YHVH. Hal yang demikian juga dinyatakan oleh Musa.

Ulangan 4:39
LAI TB, Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.
KJV, Know therefore this day, and consider it in thine heart, that the LORD he is God in heaven above, and upon the earth beneath: there is none else.

Ulangan 32:39
LAI TB, Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorang pun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku.
KJV, See now that I, even I, am he, and there is no god with me: I kill, and I make alive; I wound, and I heal: neither is there any that can deliver out of my hand.
Secara 'polemis' (artinya: secara perang pandangan) adanya allah-allah yang lain seolah-olah diakui. Akan tetapi secara 'polemis' juga ditunjukkan, bahwa Tuhan Allah adalah lain dibanding dengan allah-allah tadi.

Umpamanya dewa Baal. Sekalipun oleh para penyembahnya diakui, bahwa ada satu Baal, namun dewa ini disembah menurut tempat dan keadaannya: ada Baal-Berit, Baal-Gad, Baal-Hazor, Baal-Peor, dan sebagainya. Akan tetapi YHVH adalah satu, di mana saja; tiada YHVH-Sinai, YHVH-Silo, YHVH Yerusalem, YHVH adalah YHVH, di mana saja Ia disembah.
Selanjutnya, dengan bermacam-macam cara, kemuliaan Tuhan Allah yang jauh melebihi para allah yang lain itu ditunjukkan

Yeremia 16:20
LAI TB, Dapatkah manusia membuat allah bagi dirinya sendiri? Yang demikian bukan allah! KJV, Shall a man make gods unto himself, and they are no gods?

Mazmur 115:4
LAI TB, Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
KJV, Their idols are silver and gold, the work of men's hands.

Yesaya 41:29
LAI TB, Sesungguhnya, sekaliannya mereka seperti tidak ada, perbuatan-perbuatan mereka hampa, patung-patung tuangan mereka angin dan kesia-siaan.
KJV, Behold, they are all vanity; their works are nothing: their molten images are wind and confusion.

Berdasarkan hal itu semua maka kepada Israel dinyatakan atau diproklamasikan, bahwa hanya TUHAN-lah yang benar-benar Allah, hanya Dia saja.

Dari uraian di atas teranglah kiranya, bahwa kata 'ekhâd atau "esa" di dalam pengakuan iman Israel sekali-kali bukan dimaksud guna menekankan kepada satunya angka secara matematis. Sebab hal yang demikian memang tidak pernah dihadapi oleh Israel.
Israel tidak pernah dihadapkan dengan persoalan: ada Allah satu atau lebih dari satu. Dewa-dewa atau berhala-berhala atau allah-allah yang lain tidak pernah dipandang sebagai Allah, hanya secara 'polemis' saja mereka diakui. Bagi Israel persoalannya bukan ada yang ilahi secara umum, lalu YHVH juga disebut yang ilahi.

Bagi Israel tidak ada ketuhanan dalam arti yang umum, lalu YHVH adalah termasuk ketuhanan itu. Bagi Israel YHVH adalah satu-satunya yang ilahi, atau lebih tepat YHVH adalah satu-satunya Tuhan. Di luar TUHAN atau YHVH tidak ada yang dapat disebut Tuhan. Sebab bagi Israel hanya YHVH-lah yang telah memperkenalkan diri sebagai Allah.

Apakah Allah lebih dari satu?
merujuk Kejadian 1:26 yang menuliskan kata 'Kita' dalam penciptaan manusia.
Kejadian 1:26
LAI TB, Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
KJV, And God said, Let us make man in our image, after our likeness: and let them have dominion over the fish of the sea, and over the fowl of the air, and over the cattle, and over all the earth, and over every creeping thing that creepeth upon the earth.
Ada aneka ragam pendapat dan penafsiran. Pendapat dan penafsiran ini belum tentu benar, dan belum tentu pula dapat dipersalahkan.

[1] Yudaisme Rabbinik
Allah sedang berbicara kepada para malaikat yang ada di sekeliling-Nya. Parafrasa Targum Yonatan menulis, "Dan Allah berkata kepada malaikat malaikat yang melayani yang sudah diciptakan-Nya pada hari kedua dari penciptaan alam semesta, 'Mari KITA jadikan manusia'". Saat Musa menulis kitab Taurat dan tiba pada ayat ini "Baiklah KITA menjadikan manusia..." yang dalam bentuk jamak serta menyiratkan adanya kejamakan dalam pribadi Allah, Musa berkata, "Wahai Raja Semesta Alam! Mengapa Engkau memberikan ayat yang menyiratkan adanya kejamakan Allah?" Allah menyahut, "Tulislah! Siapa saja yang ingin sesat, biarlah ia sesat. Sesungguhnya, hendaklah mereka mempelajari dari Pencipta-Nya yang menciptakan segala sesuatu, bahwa tatkala Dia akan menjadikan manusia, Dia pun mengadakan musyawarah dengan para malaikat-Nya."

[2] Yudaisme Messianik
Allah sedang berbicara kepada pribadi-Nya sendiri karena pribadi Allah itu kompleks, di sana ada firman-Nya, Roh-Nya, kehendak-Nya, dan lain-lain.

[3] Kristen yang Trinitarian
Bapa sedang berbicara kepada Anak, dan kepada Roh Kudus.

[4] Kristen yang non-Trinitarian.
Allah sedang berbicara kepada malaikat yang ada di sekitar-Nya.

Saya sendiri berpendapat seperti angka [1] dan [4] di atas, yaitu bahwa Allah sedang berbicara kepada pasukan malaikat yang ada di sekitar-Nya. Jika seandainya ada kejamakan dalam pribadi Allah, niscaya kata-kata yang digunakan oleh Allah dan ditujukan kepada manusia, tentu menggunakan kata dalam bentuk jamak pula. Ternyata tidak.
Wajar saja jika Allah berkonsultasi dengan malaikat, bukan dengan maksud meminta pendapat malaikat, tetapi sebagai suatu teladan agar umat manusia pun harus senantiasa berkonsultasi, dan tidak mengambil keputusan tergesa-gesa.

Namun, jangan lupa, doktrin Tritunggal tidak pernah menyatakan bahwa Allah itu "jamak".

Kata Ibrani : " אלהים - 'ELOHIM" (Allah) ditulis dalam bentuk jamak dari 'el dan 'eloah, tidak berarti bahwa Allah itu jamak, melainkan karena karakteristik bahasa Ibrani bahwa sesuatu yang luas, yang besar, yang bergengsi, senantiasa diungkapkan dalam bentuk jamak, sedangkan konstruksi bahasa seperti kata kerja senantiasa digunakan dalam bentuk tunggal.

ALLAH itu SANGAT MAHA DALAM KEPRIBADIANNYA dan SANGAT PRIBADI DALAM KEMAHAANNYA.
Hakekat Allah itu diluar pemikiran manusia, kita hanya bisa menjabarkannya sebatas kapasitas tempurung otak kita. Allah itu ber-otoritas, Ketika Allah memutuskan Ia menjelma ke bumi sebagai manusia, bukan berarti ada bagian dari diriNya yang berkurang atau bahkan hilang. Allah yang Esa bukan berarti Allah seperti seonggok batu. Saya meyakini keesaan Allah yang multi-kompleks.

Kata Allah dalam bahasa Ibrani 'ELOHIM menggunakan bentuk jamak tetapi dengan kata kerja tunggal, hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.

Tidak ada komentar: